Skip to content
Jaga Merah Putih

Jaga Merah Putih

Menjaga Kebhinekaan Bangsa

Primary Menu
  • Home
  • Rubrik Utama
  • Polhukam
  • Sosial Budaya
  • Ekonomi & UMKM
  • Jaga Nusantara
  • Jaga Pangan
  • Lain-Lain
    • Teknologi
    • Sports
    • Opini
    • Sastra
  • Home
  • Sosial Budaya
  • Kajati Jan Maringka Dapat Gelar Putu Lambeng dari Ammatoa
  • Sosial Budaya

Kajati Jan Maringka Dapat Gelar Putu Lambeng dari Ammatoa

Riky Hayon 07/02/2025
1000566687_11zon

Simber: InfoPublik Senin, 16 Oktober 2017

Bulukumba, jagamerahputih.com Setelah beberapa kali diagendakan datang ke Bulukumba, akhirnya Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Jan Samuel Maringka berkunjung ke Bulukumba.

Dalam kunjungan kerja (kunker) ini, ia ditemani oleh para Kepala Kejaksaan Negeri wilayah selatan Sulawesi Selatan seperti Kajari Jeneponto, Bantaeng, Selayar, Sinjai, dan ada Kajari Bone, Minggu (15/10/2017).

Kunker Kajati yang didampingi oleh istrinya Nena Jan Maringka di Bulukumba dimanfaatkan untuk mengunjungi kawasan Adat Ammatoa.

Setelah dijamu makan siang di rumah jabatan Bupati Bulukumba, rombongan Kajati bergerak menuju Tanah Toa Kajang. Sebelum memasuki gerbang kawasan, Kajati disambut dan dipasangkan sarung dan kain Passapu ciri khas penutup kepala masyarakat adat oleh Camat Kajang Andi Buyung Saputra selaku pemangku adat Labbiria.

Di dalam kawasan, Kajati dan rombongan diterima oleh pemimpin adat Tanah Toa, Ammatoa Putu Palasa. Jan Maringka yang didampingi istrinya pun diberi gelar adat oleh Ammatoa yakni Putu Lambeng yang memiliki arti sesuatu yang selalu bergerak naik. Karena Jan Maringka seorang pejabat, maka menurut Ammatoa, Putu Lambeng itu artinya pejabat yang karirnya selalu menanjak naik.

Jan Maringka mengaku terkesan berkunjung di kawasan adat Ammatoa tersebut. Menurutnya inilah kekayaan adat, kekayaan budaya, dan kekayaan hukum yang miliki oleh bangsa Indonesia. Perbedaan budaya yang ada di Indonesia, tambah Jan Maringka haruslah kita jaga dan lestarikan bersama.

“Kita bersyukur di wilayah ini ada ketentuan hukum adat yang secara konsisten dan turun temurun dipelihara oleh warganya. Olehnya itu mari kita semua menjaga tradisi budaya ini untuk tetap lestari,” ajak Jan Maringka saat menyampaikan sambutannya.

Sementara itu, Bupati AM Sukri Sappewali mengatakan pemerintah daerah akan terus berupaya menjaga kearifan lokal, khususnya di kawasan Adat Ammatoa. Bahkan menurutnya, keberadaan masyarakat adat Kajang ini telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Presiden RI terkait hutan adat yang dikelola oleh masyarakat adat sendiri.

”Kehadiran saya di Bulukumba mudah mudahan bisa menjawab kerinduan kita bersama dalam penegakan hukum di Sulselbar, apalagi saya ini masuk bagian dari warga Bulukumba, tadi siang saya diberi gelar Puto Lambeng,” kata Jan Samuel Maringka.

Menurut Kajati, aparat penegak hukum bukan momok, tetapi sahabat. Sekarang ini, bagaimana aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan bisa bersama-sama melakukan penyuluhan hukum, agar masyarakat sadar dan taat hukum, pola pikir harus dirubah, bagaimana supaya pelanggaran hukum bisa ditekan, dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap hukum itu sendiri.

“Penegakan hukum bukan mencari-cari kesalahan dan bukan sebuah industri yang mengejar jumlah produk. Namun keberhasilan penegakan hukum itu jika mampu menekan tingkat kejahatan,” imbuh Jan Maringka.(**)

About the Author

Riky Hayon

Administrator

View All Posts

Post navigation

Previous: Rekam Jejak Jan Maringka, Jaksa Karir yang Didorong Sejumlah Kalangan Jadi Jaksa Agung
Next: Staff Ahli Jaksa Agung Bidang DATUN, DR Jan Samuel Maringka : Koperasi dan UKM Berperan dalam Perekonomian Nasional

Related Stories

1001078611_11zon
  • Sosial Budaya

Keluarga Besar SDK Maria Ferrari Berziarah ke Gua Maria Watu Wea: Menapaki Jejak Iman di Tahun Yubileum 2025

Riky Hayon 14/10/2025
IMG-20250905-WA0061
  • Sosial Budaya

OMK Katedral St. Yoseph Maumere Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan: Mencetak Pemimpin Muda Gereja

Riky Hayon 05/09/2025
1000915103_11zon
  • Sosial Budaya

Giat Tim Respon Cepat Rabies Desa Kopong: Pendataan Serentak, Edukasi Warga, dan Eliminasi Selektif

Riky Hayon 02/08/2025

Recent Posts

  • Jan Maringka: Kajati Ktut Sumedana Pemimpin dengan Hati Nurani, Membawa Kejati Sumsel lebih Membumi
  • Jan Maringka: Kehadiran Kejaksaan harus dirasakan bermanfaat bagi Masyarakat
  • Kegiatan Jalan Sehat PNI disambut Apresiasi, Jan Maringka: “Jalan Sehat bukan sekedar Olahraga tetapi sarana Konsolidasi Organisasi PNI”
  • Jan Maringka hadirkan Kolintang Jaga Minahasa binaan Presidium PNI dalam acara “Indonesia Berdoa”
  • Keluarga Besar SDK Maria Ferrari Berziarah ke Gua Maria Watu Wea: Menapaki Jejak Iman di Tahun Yubileum 2025

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • February 2023
  • August 2021

You may have missed

1001136024_11zon
  • Polhukam

Jan Maringka: Kajati Ktut Sumedana Pemimpin dengan Hati Nurani, Membawa Kejati Sumsel lebih Membumi

Riky Hayon 07/11/2025
AddText_11-05-03.58.12
  • Polhukam

Jan Maringka: Kehadiran Kejaksaan harus dirasakan bermanfaat bagi Masyarakat

Riky Hayon 05/11/2025
Screenshot_20251102_170646_WhatsApp
  • Polhukam

Kegiatan Jalan Sehat PNI disambut Apresiasi, Jan Maringka: “Jalan Sehat bukan sekedar Olahraga tetapi sarana Konsolidasi Organisasi PNI”

Riky Hayon 02/11/2025
1001090682_11zon
  • Polhukam

Jan Maringka hadirkan Kolintang Jaga Minahasa binaan Presidium PNI dalam acara “Indonesia Berdoa”

Riky Hayon 19/10/2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.