
Oleh: Benyamin Helianto T. Hayon, S.Fil
(Penyuluh Agama Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia Kabupaten Sikka Kanwil Provinsi NTT)
Kepada Yth.Bapak Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn.) H. Prabowo Subianto
dan
Bapak Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar
Dengan hormat dan cinta,
Salam hangat dari sudut timur Nusantara, dari tanah Sikka yang ramah dan penuh toleransi. Izinkan kami, para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 1 di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Kanwil Provinsi Nusa Tenggara Timur, menuliskan sepucuk surat cinta — bukan sekadar surat biasa, melainkan sebuah ungkapan hati yang tulus, lahir dari penantian panjang, dari pengabdian sunyi, dan dari harapan yang akhirnya mekar menjadi kenyataan.
Bapak Presiden dan Bapak Menteri yang kami hormati,Hari ini, Senin, 26 Mei 2025, menjadi hari yang tak akan kami lupakan sepanjang hayat. Hari itu, kami resmi dilantik sebagai ASN PPPK. Hari itu, peluh yang bertahun-tahun menetes dalam diam, akhirnya mendapat tempat dalam pangkuan Ibu Pertiwi. Kami bukan siapa-siapa, tetapi hari itu kami merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar: menjadi pelayan negara, pelayan umat, dan pelayan kebaikan.
Kami tahu, di tengah riuhnya negeri, tak mudah memberi ruang bagi mereka yang telah lama mengabdi dalam senyap. Tetapi Bapak Presiden dan Bapak Menteri telah membuka jalan, menggenggam kami dari pinggiran, dan menghadirkan keadilan yang menyentuh hati terdalam.
Surat ini adalah surat terima kasih dari jiwa-jiwa yang pernah hampir menyerah, tapi tetap memilih setia. Terima kasih karena telah melihat kami. Terima kasih karena telah mengangkat kami. Terima kasih karena telah membuktikan bahwa negara hadir untuk anak-anaknya yang setia bekerja walau tanpa nama, tanpa pamrih.
Kami bersumpah akan melanjutkan pengabdian ini dengan hati yang bersih, dengan semangat yang menyala, dan dengan cinta yang mendalam kepada negeri. Kami akan menjadi lentera kecil dalam gelap, menjadi suara damai di tengah perbedaan, menjadi tangan Tuhan yang menghibur dan melayani.
Terima kasih, Bapak Presiden.
Terima kasih, Bapak Menteri.
Terima kasih, Indonesia.
Dari timur kami menyala, untuk Indonesia kami mengabdi.Dengan cinta dan hormat yang tak terhingga,
Kami,
PPPK Tahap 1Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur “Mengabdi adalah bahasa cinta paling sunyi,tapi hari ini, cinta itu didengar dan diberi arti.” (**)



